Rakyatmerdeka.co – News, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan, akan membuat tim sinkronisasi untuk program-programnya supaya dpaat sinkron dengan siklus anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan tim itu tidak dapat langsung melakukan pergantian orang.
“Ya mana ada istilah seperti begitu. Orang baru masuk juga enggak bisa ganti PNS kok, harus 6 bulan,”ucap Ahok di Balai Kota.
Menurut Ahok, Anies tidak seperti menteri atau presiden yang dapat dapat mengganti orang usai Anies menjabat Gubernur DKI. Dirjen Otonomi Daerah, dalam hal ini Sumarsono, pernah menjabat sebagai pelaksana tugas Gubernur DKI.
“Kamu tanya aja sama Dirjen Otda deh, yang pernah jadi Plt sini supaya paham gitu loh,”ucap Ahok.
Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan, menegaskan tim sinkronisasi diperlukan lantaran ada kesanjangan fiskal di antara periode pemerintahannya. Dia menjelaskan perbedaan tim sinkronisasi dan tim transisi.
“Tim sinkronisasi ini bukan seperti tim transisi. Karenanya dia cuma melakukan sinkronisasi di masa awal karena ada kesenjangan antara periode fiskal pemuda dengan periode pemerintahan. Jadi kita memerlukan sinkronisasi program,”ucap Anies.