Covid-19 ini sebutan untuk Virus Corona yang diberi nama oleh WHO (World Health Organization) itu akan berakhir. Ketika musim panas akan tiba, maka virus corona itu juga akan berakhir karena adanya matahari.
Virus Corona ini sudah tersebar dibeberapa negara. Karena virus ini mudah tersebar dan mematikan bagi manusia dalam waktu cepat.
Seperti yang diketahui, virus ini berasal dari Wuhan, China. Dan menyebar ke berbagai negara seperti Singapura, Kanada, Australia, Jepang, Thailand, Malaysia yang dekat dengan Indonesia.
Namun sampai sekarang belum ditemukan bahwa adanya covid-19 ini tersebar ke Indonesia. Para ahli dan WHO mulai penasaran, apa yang membuat virus ini tak tersebar sampai ke Indonesia padahal negara Malaysia sudah terkena virus corona ini.
Dalam perbedaan cuaca dan sinar matahari ini lah yang dikatakan alasan kenapa Covid-19 bisa tersebar.
Lalu, apakah benar virus ini berkaitan dengan cuaca dan sinar matahari?
Prof. David Muljono
Untuk lebih dalamnya lagi, seorang Prof. David Muljono yaitu Peneliti Senior LBM Eijikman mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada kaitan antara Covid-19 ini dengan cuaca serta matahari.
“belum bisa untuk dijelaskan, sampai saat ini belum ada keterkaitannya,” kata David.
BACA JUGA : WNI di Singapura Dinyatakan Sembuh dari Covid-19
Diakui oleh David, kondisi cuaca yang dapat memengaruhi kondisi kesehatan dan penyakit pada tubuh seseorang.
Contoh saja; ketika musim dingin, tubuh seseorang akan lebih mudah terkena penyakit. Namun pada saat kondisi cuaca normal, jarang penyakit memengaruhi kesehatan.
Anjaran dari David bahwa seseorang lebih baik beraktivitas di alam yang terbuka dan mendapatkan udara yang segar. Dengan itu membuat kekebalan tubuh kita menjadi lebih meningkat dan mencegah masuknya penyakit kedalam tubuh seseorang.
Karena sinar matahari itu sebagai sumber nutrisi tubuh seperti, vitamin D dan E.
Ada juga pada negara yang memiliki iklim dingin seperti China dan Amerika akan lebih rentan terkena flu, biasanya terjadi pada bulan Desember sampai dengan bulan Januari/Febuari lalu selanjutnya kasus itu akan berkurang.
Virus corona ini merupakan penyebab flu yang dapat bertahan 30 kali lebih lama jika berada pada tempat bersuhu 6 derajat celcius. Namun tidak akan bertahan jika berada pada suhu 20 derajat celcius ataupun lebih.