Rakyatmerdeka.co – News Calon Gubernur DKI Jakarta nomer urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berkomentar tentang masa lalu Calon wakil gubernur nomer urut 1 Sylviana Murni.
Ahok mengungkap, dalam perjalanan kariernya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), Silvi pernah ‘di-staf-kan’ saat instansi bernama Badan Pembinaan Pendidikan serta Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7) masih ada.
Menurut Ahok, hal semacam itu disebabkan ada kekeliruan besar yang dikerjakan oleh Silvi. Tetapi, Ahok malas menyebutkan secara khusus kesalahan itu.
” Jaman dulu itu kalau PNS tak melakukan kesalahan besar, bakalan tidak mungkin ‘di-staf-kan’. Silahkan Anda bertanya bu Silvi masalah ini, mengapa dia ‘di-staf-kan’ saat masa BP 7 dulu, ” kata Ahok selesai menghadiri Pembekalan Penggerak Militan Perempuan Partai Persatuan Pembangunan di Jakarta, Minggu (29/1).
Hal semacam ini diungkapkan Ahok menyikapi tindakan Silvi mengacungkan jempol ke bawah saat debat calon gubernur Jumat (27/1). Silvi lakukan hal semacam itu menyikapi pernyataan Ahok yang menganggap Silvi tidak kuasai administrasi keuangan.
Ahok juga memberikan, sebagai PNS Silvi juga sangat banyak bermain politik. Hal semacam itu dapat di buktikan saat Silvi jadi anggota DPRD DKI Jakarta mewakili Fraksi Golkar di masa Orde Baru.
Hal semacam itu, lanjut Ahok, bikin Silvi tak fokus pada tugas-tugasnya sebagai birokrat. Hingga Silvi tak tahu ada perubahan dalam sistem birokrasi.
Termasuk pergantian dalam soal penggunaan anggaran berbasiskan kinerja yang diawali mulai sejak era reformasi. Pola baru ini tidak sama dengan pola sebelumnya yang menganggap tiap-tiap biaya yang didapatkan disuatu lembaga atau bidang tertentu mesti di habiskan tanpa mempedulikan efektivitas kinerjanya.
” Jadi 30 th. jadi PNS bukan bermakna dia dapat menguasai seluruh urusan, ” kata Ahok.
Silvi memanglah memulai karirnya sebagai Staf/penatar BP-7 DKI Jakarta dari th. 1985-1987. Ditengah perjalanan kariernya sebagai birokrat, Silvi ternyata sempat juga ” banting setir ” jadi politisi dengan menjadi anggota DPRD DKI dari Golkar pada 1997-1999.