Rakyatmerdeka.co – News Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) sudah mengambil keputusan untuk maju melalui jalur partai politik di Pilgub DKI 2017 mendatang. Walau ketentuan itu dinilai bakal memengaruhi integritasnya, Ahok miliki pandangan lain.
” Integritas tergantung ciri-ciri Anda dong. Bila orang katakan saya tidak ada integritas, saya dapat tunjukkan. Bila Anda di posisi saya, dapat demikian powerfull sejuta orang sumbang, Anda ikhlas enggak turun? Tidak, ” kata Ahok waktu jadi pembicara di Konferensi Nasional Young on Top 2016 di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (13/8/2016).
Baca Juga : Pesan Ahok Ke Gerindra Jangan Main ‘SARA’
Ahok mengungkap, sekarang ini ia masih tetap miliki satu bos didunia politik, yaitu Presiden Joko Widodo. Ia menyebutkan jangan sampai ia tidak sama dengan Jokowi.
” Saya tidak ingin saya dengan Pak Jokowi beda. Saya mesti tetaplah dibawah seseorang Jokowi. Itu yang saya kerjakan. Lantaran Pak Jokowi diledek banyak orang, Anda katakan petugas partai. Beliau bukanlah petugas partai, ” tutur Ahok.
” Beliau orang yang benar-benar sabar menunggu waktu yang pas untuk 2019. Lantaran 2019 pencalonan presiden serta DPR sama. Bila dulu tidak dapat. Saat ini Pak Jokowi dapat tidak keluarkan Perpres untuk APBN yang ada mark up atau apa? Tidak dapat. Saya dapat pakai Pergub. Pak Jokowi tidak dapat, ” tuturnya.
Ahok memberi tambahan, sekarang ini system pemerintahan Indonesia masihlah semi parlementer.
” Ingin Dubes, ABRI TNI harus bertanya ke DPR. Namun bila 2019, beda. Bila Pak Jokowi demikian kuat nanti, ke partai partai dapat ‘eh lu ingin ikut gua enggak’. Bila enggak ikut gua calon DPR nya siapa siapa kita dapat tetapkan. Menterinya siapa kita dapat tetapkan. Kita mesti sabar. Jadi orang pertempuran itu ada hitungannya. Orang katakan saya tidak sabar. Walau sebenarnya saya orang yang sabar banget tahu, kata anak magang saya. Saksi hidup loh anak magang 30-40 orang katakan saya sabar banget, ” papar Ahok.