Rakyatmerdeka.co – News Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menilai Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) punya sikap cengeng, dikarenakan mengadukan penghentian proyek reklamasi Pulau G ke Presiden Jokowi. Ahok sendiri menanggapi lagi, langkah bersurat ke Presiden Jokowi yang dia kerjakan itu tidak ada hubungannya dengan kecengengan.
” Ya bukanlah masalah cengeng tidak cengeng. Saya diam juga salah, ” kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (14/7/2016).
Bagi Ahok, ini merupakan permasalahan prosedur hukum. Pembatalan proyek reklamasi Pulau G semestinya melalui presiden, tak dapat langsung seorang menteri membatalkan proyek reklamasi. Menko Rizal mesti bersurat ke Presiden Jokowi untuk membatalkan reklamasi, serta setahu Ahok hal semacam itu tidak dilaksanakan Rizal.
” Anda bila hanya ngomong doang di media untuk mengambil keputusan atau membatalkan satu izin. Ya mesti tercatat dong. Bila tidak tercatat, saya kan mesti ajukan pertanyaan, ” tutur Ahok.
Argumen yang dikemukakan Rizal untuk membatalkan proyek Pulau G juga tidak dapat di terima Ahok. Pulau G dinilai mengganggu saluran pipa gas serta PLN. Lebar jarak antara pulau dan daratan juga dinilai Ahok dipermasalahkan. Walau sebenarnya jarak pada Pulau G serta daratan dinilai Ahok telah mencukupi.
” Terus saat ini alasannya lucu-lucu menurut saya. Itu pulau alasan kabel, telah dipotong (ukuran Pulau G). Terus kamu tahu tidak, Terusan Suez berapa mtr. sih lebarnya? Nelayan cukup tidak sih lebarnya 300 mtr. untuk lewat? 300 mtr. itu lebar sekali loh, ” kata Ahok.
Sebelumnya, Ahok menilai Rizal Ramli cuma ‘omong doang’ masalah pembatalan proyek Pulau G. Ahok lalu mengirim surat ke Jokowi tentang pembatalan proyek itu. Rizal selanjutnya bereaksi, menilai Ahok punya sikap cengeng.
” Bagaimana jawabnya, janganlah cengenglah jadi orang, ” kata Rizal waktu diwawancarai wartawan di Gedung Kementerian Kelautan serta Perikanan, Jalan Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (13/7).