Rakyatmerdeka.co – News Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, langsung tertawa saat di tanya tentang kemungkinan maju sebagai calon wakil presiden mengikuti Joko Widodo pada Pilpres 2019. Pria yang akrab disapa Ahok itu menyebutkan dirinya saat ini tengah berjuang pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Menurut Ahok, jalannya untuk kembali memimpin Ibu Kota saja susah, jadi dia malas memikirkan peluang dirinya kembali mengikuti Jokowi.
” Kata siapa? Pusing deh. Ingin jadi gubernur saja susah, jadi terdakwa, ingin nekat jadi wapres? ” kata Ahok, di lokasi Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (26/1/2017).
Tidak hanya jadi gubernur non-aktif DKI Jakarta, Ahok saat ini juga berstatus sebagai terdakwa masalah dugaan penodaan agama. Sekarang ini, Ahok tengah melakukan proses persidangan yang diprediksikan baru akan tuntas pada Mei 2017.
Ahok diduga lakukan penodaan agama dikarenakan mengutip surat Al-Maidah ayat 51 saat kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu.
Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Ahok kembali berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta. Mereka mesti bersaing dengan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Ahok menganggap dianya butuh kembali memimpin DKI Jakarta untuk menyempurnakan program-program yang telah dilakukan Pemerintah Propinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
” Saya kira butuh dua periode. (Penanggulangan) banjir (kurun waktu) 2-3 th. tidak akan selesai, ” kata Ahok.
Dengan hal tersebut, kata dia, Pemprov DKI Jakarta mesti lakukan beragam program penanggulangan banjir, seperti normalisasi sungai serta saluran.
Maka dari itu, waktu berkampanye ke lokasi bantaran sungai, Ahok sekalian meminta warga untuk bersedia bila rumahnya digusur, seperti yang ia kerjakan waktu berkampanye di bantaran Kali Pesanggrahan, Ulujami, Jakarta Selatan.
” Bila sungai ingin dinormalisasi ya rumah di bantaran mesti dibongkar. Bila rumahnya diapungkan, saya belum ketemu ilmunya, ” ucap Ahok.
Masalah krusial yang lain yang butuh dibenahi yaitu birokrasi di Pemprov DKI Jakarta. Menurutnya, pegawai negeri sipil (PNS) mesti jadi pelayan warga ibu kota. Selain itu, kata Ahok, PNS serta pejabat DKI mesti mempunyai karakter yang jujur, transparan, serta profesional.
Bila dirinya kembali jadi Gubernur DKI Jakarta, Ahok berjanji bakal mereformasi total struktur birokrasi. Dia bakal mempromosikan pegawai muda yang mungkin untuk jadi pejabat DKI Jakarta.
” Ya Jakarta harus sejajar dengan kota lain di dunia dong, namun manusianya mesti bahagia. Jakarta mesti modern serta manusiawi, yang membuat penuh otak, perut, dan dompet warganya, ” tutur Ahok.