Rakyatmerdeka.co – News Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal Sabrar Fadhillah, belum dapat memberi penjelasan tentang identitas Fransiska Agustin. Fransiska merupakan warga sipil yang ikut menumpang Helikopter Bell 205 yang jatuh di Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Jumat (8/7/2016).
Ia memastikan, tim investigasi bentukan TNI AD bakal menyelidiki kenapa Fransiska turut terbang bersama-sama lima kru helikopter yang bertugas waktu itu.
” Tentang Fransiska kami lagi tengah berikan waktu beri tim untuk investigasi, agar saya tidak salah mengemukakan info, supaya lebih pasti apa serta bagaimana dapat naik ke atas itu bagaimana, ” tutur Sabrar di Media Center TNI AD, Jakarta Pusat, Jumat malam.
Fransiska turut jadi korban jatuhnya helikopter itu. Ia tewas bersama-sama dua kru Letda Cpn Angga Juang (Pnb II) serta Serda Yogi Riski Sirait (AV)
Dalam kesempatan itu, Sabrar menyampaikan, ketentuan tentang bisa atau tidaknya warga sipil turut dalam penerbangan heli milik TNI AD sebenarnya tak ” sekaku ” yang diperkirakan.
Menurut dia, warga sipil bisa turut naik kedalam heli punya TNI sepanjang kebutuhan serta argumennya memenuhi persyaratan. Tetapi, Sabrar tak mengungkap dengan cara detil persyaratan yang disebut.
” Pada umumnya sebenarnya saya duga (peraturannya) tak kaku, ” kata dia.
” Anda kan (seraya menunjuk ke arah awak media) ada yang pernah kan (naik heli TNI). Terlebih wartawan. Saya sangka pernah naik heli naik apa sejauh tidak dalam pekerjaan yang bertempur misalnya, ” tambah Sabrar.
Sabrar kembali mempertegas, penyelidikan berkaitan kehadiran Fransiska didalam Heli nahas itu akan terus diselidiki ” Ya kami teliti, ” kata dia.
Sebelumnya diberitakan kalau Helikopter punya TNI AD terjatuh pada Jumat (8/7/2016) sekira jam 15. 00 WIB. Heli itu jatuh di Dusun koang RT 01/RW 01, Kelurahan Tamanmartani, Kalasan Sleman, Yogyakarta.
Atas peristiwa itu, sebanyak dua rumah warga alami kerusakan. Dalam momen ini, tiga orang dinyatakan tewas, yaitu Letda Cpn Angga Juang (Pnb II), Serda Sirait (AV), serta Fransiska Agustin (Sipil).
Sesaat tiga orang yang lain alami luka-luka. Mereka yaitu Kapten Cpn Titus Benediktus Sinaga (Pnb I), Serka Rohmad (TI), serta Kopda Sukoco (mekanik).