Rakyatmerdeka.co – Smartphone Tiap-tiap tahun Apple keluarkan iPhone anyar yang senantiasa alami pembaruan dari sisi design atau spesifikasi. Hal semacam ini nampaknya tak akan mengundang selera untuk beberapa customer untuk selekasnya memburu iPhone versi paling baru.
Instansi penelitian Consumer Intelligence Research Partners (CIRP) melaunching data yang memperlihatkan kalau umumnya pemakai iPhone di Amerika Serikat saat ini makin santai dengan kata lain tak cepat-cepat untuk lakukan upgrade gadget mereka ke versi paling baru.
Survey yang dikerjakan CIRP melibatkan sejumlah 3. 000 pemakai iPhone di antero Amerika Serikat.
Diantara beberapa customer yang masih tetap rutin memperbarui iPhone lawas mereka ke versi paling baru, kenyataannya umur iPhone lawas yang masihlah aktif dipakai juga makin bertambah dalam lebih dari setahun belakangan.
Berarti, customer iPhone tak ‘kebelet’ untuk selekasnya lakukan upgrade iPhone lawas mereka.
Terdaftar sepanjang 12 bulan yang selesai pada Juni 2013 lalu, ada 34 % iPhone yang usianya 2 th. waktu digantikan ke versi anyar. Lalu angka itu melonjak tinggi jadi sekitaran 50 % mulai sejak Juni 2014.
Laju perubahan iPhone lawas ke versi baru yang semakin melambat ini berangkat dari dua alasan, menurut pendiri CIRP Josh Lowitz.
Pertama, feature andalan baru yang inovatif di setiap iPhone anyar tak kerap disediakan oleh Apple.
Ke-2, beberapa customer di AS punya kebiasaan beli piranti mobile mereka lewat cost subsidi sepanjang 2 th., kemudian mereka dapat upgrade ke versus anyar.
Saat ini beberapa operator di AS memaksa customer untuk membayar biaya hp keseluruhannya.
Lowitz yakini, keuntungan dari skema itu yaitu pemakai dapat memperbarui hp pandai mereka tiap-tiap th. dengan ganti lebih. Tetapi pastinya banyak customer yang tidak ingin lakukan hal semacam itu.
Sejatinya perusahaan seperti Apple bukan sekedar tergantung pada penjualan product dari pemakai baru, tetapi juga dari customer setianya yang lakukan upgrade perangkat lawasnya ke versi anyar.
Mengutip Cnet, segi positifnya yaitu pemakai iPhone yang telah tergantung di ekosistem Apple bakal condong setia pada produk-produknya