Rakyatmerdeka.co – Presiden Filipina Rodrigo Duterte berbicara pada hari Rabu (11/9) bahwa ia tidak akan melarang perjudian online di Filipina. Pasalnya, China sudah menuntut Filipina untuk menutup semua perjudian online. Namun, dengan menutup perjudian online di FIlipina, ini akan membuat ekonomi Filipina terjatuh.
Duerte membuat lisensi legal untuk para bandar judi online di Filipina tahun 2016 mengatakan bahwa ia tidak akan membiarkan perjudian online bebas di Filipina jika negara yang ia pimpin memiliki banyak lapangan pekerjaan.
Presiden Duterte juga mengatakan di konferensi pers bahwa ia juga memberikan biaya dan juga pajak kepada bisnis perjudian online agar dapat membantu ekonomi Filipina.
Pada pertengahan tahun 2018, sebanyak 95,000 surat izin bekerja telah dikeluarkan untuk warga negara asing di Filipina. Dan sebagian besar dari 95,000 orang itu berasal China. Tahun ini, angka tersebut naik menjadi 138,000.
Saat ini, Filipina juga telah memberikan lisensi kepada 60 perusahaan judi online.
Namun, pada tanggal 19 Agustus kemarin, Filipina telah menolak untuk memberikan lisensi ke beberapa perusahaan judi online yang baru. Pasalnya, pemerintah Filipina ingin mengontrol bisnis judi yang berada di negaranya.
Bulan lalu, Kamboja telah mengumumkan peraturan bahwa mereka telah melarang perjudian online dan konvensional. Akhir tahun ini, Kamboja akan ‘membersihkan’ kota-kotanya dari bandar judi baik online atau offline.
Beberapa penyebab Kamboja mengeluarkan aturan tersebut adalah meningkatnya kriminalitas di Sihanoukville, salah satu kota kecil di Kamboja dimana bersarangnya para mafia dari China.