Rakyatmerdeka.co – News Memasuki bulan suci Ramadhan, pada bulan puasa tahun ini ada beredar nya pembagian takjik dengan memiliki label. Label yang tak lazim di temui pada umumnya dengan tag #2019GantiPresiden. Takjil yang dibagikan sudah dimasuki praktik politik praktis memanfaatkan bulan puasa dengan pembagian takjil.
Ray Rangkuti selaku pengamat politik Lingakaran Madani ( Lima ) menyebutkan ada nya pembagian takjil dengan menggunakan tag #2019GantiPresiden sudah tidak tepat sekali. Berpolitik menggunakan idiom – idiom agama sangat tidak tepat, itu sudah dapat dikatakan sebagi Politik Praktis, ujar Ray di Gado – Gado Boplo, Jakarta Pusat.
Harapan Ray kedepannya jangan ada lagi tradisi keagamaan tidak lagi di gunakan untuk kepentingan berpolitik. Terkait adanya label tersebut yang seharusnya kegiatan amal sudah menjadi untuk kepentingan pribadi dan politik jadinya.
Oleh karena itu secara pribadi, untuk penggunaan simbol – simbol agama ataupun institusi agama untuk politik kebenaran, bukan untuk berpolitik individual dengan contoh Ganti Presiden, Dukung Presiden, Tolak Presiden itu sudah kepentingan personal, ujar Ray menjelaskan.
Takjil yang di bagikan Korsa di lokasi Masjid Cut Meutia selain memiliki pesan ber tag #2019GantiPresiden juga ada dua banner yang berdiri dengan bunyi ” Takjil gratis buka puasa #2019GantiPresiden.
Amirulah Hidayat selaku Ketua Korsa mengatakan pembagian takjil tersebut akan berlangsung sampai dengan 20 hari kedepan. ” Kegiatan hari ini melakukan pembagian untuk masyarakat yang sedang berpuasa dan ada pembagian takjil #2019GantiPresiden, dengan tujuan untuk mengingatkan rakyat Indonesia bahwa 2019 Jokowi sudah cukup dan harus di ganti, Ujar Amirulah