Rakyatmerdeka. co – Koran harian terkenal Amerika Serikat, The New York Times, Minggu (5/6), menyampaikan sosok Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) adalah orang yang mengguncang system perpolitikan Indonesia, yang umumnya dikendalikan oleh golongan elite partai.
Menurut sang penulis, independensi politik yang dikerjakan Ahok mempunyai tujuan untuk memisahkan diri dari partai nasional yang kuat untuk menuju demokrasi Indonesia. Ahok yang telah menyebutkan bakal maju dalam pilkada Jakarta dengan cara berdiri sendiri telah mengguncang pendirian politik di Tanah Air.
Karena itu, Ahok dikatakan sebagai sosok political outsider. Julukan itu mencuat sebab latar belakang Ahok sebagai minoritas, yang datang dari etnis China serta adalah seseorang kristiani dan berani maju sendiri dengan cara independen.
Menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta mulai sejak November 2014, Ahok disebutkan cukup cepat menumpas masalah korupsi yang dilakukan petinggi kota. Mantan Bupati Belitung Timur ini dimaksud oleh koran AS itu mengguncang system politik nasional yang dikuasai grup oligarki.
Periset program Pengetahuan Indonesia di Institut Studi Asia Tenggara Yusof Ishak di Singapura Charlotte Setijadi menyampaikan Ahok sebagai sosok alternatif untuk melawan system politik Indonesia sekarang ini.
” Basuki (Ahok), melukiskan dianya sebagai sosok alternatif untuk melawan system politik yang telah memuakkan rakyat Indonesia, ” ujar dia.
Charlotte memberikan, keberanian Ahok mengambil jalur berdiri sendiri malah jadi bakal membantu dia memperoleh nada waktu pilkada kelak.
” Keberaniannya itu bakal membantu dia memperoleh suara ketika Pilkada DKI, ” katanya.
Penjelasan New York Times ini dapat mengatakan, argumen Ahok pilih jalur independen/ berdiri sendiri supaya tak bernasib sama dengan Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi dimaksud memperoleh kesusahan dari partai politik pengusungnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Disamping itu, Rekan Ahok juga tak luput dari penjelasan New York Times. Grup relawan untuk Ahok ini dinilai banyak berperan untuk Ahok untuk menarik hak suara masyarakat.
Walau Ahok begitu blak-blakan dalam bicara, catat New York Times, tetapi dia sudah memenangkan banyak hati golongan muda serta kelas menengah ke bawah. Menurut koran ini, kelompok orang-orang itu terpikat dengan beberapa kebijakan-kebijakan yang dikerjakan Ahok.
Sebagai penutup, surat berita tersebut mengutip satu survey yang menulis, ” nyaris dua per tiga warga Jakarta akan mengulas dan mengangkat isu SARA pada Pilkada 15 Februari 2017 yang akan datang.”(rm)