Rakyatmerdeka.co – Perth – Seseorang astronom radio asal Perth menyampaikan, deteksi tanda samar hidrogen dari galaksi yang terdapat lebih dari lima miliar tahun cahaya bakal mendorong batas-batas astronomi ke depan.
Dr Attila Popping dari Kampus Australia Barat menjadi bagian dari tim Pusat Riset Astronomi Radio Internasional (ICRAR) yang membuat penemuan itu.
Tim ini menganalisa data yang dihimpun oleh teleskop kompleks observatorium astronomi radio (VLA) Karl G Jansky di negara sisi New Mexico, AS, serta mencermati emisi dari galaksi jauh yang diisi miliaran bintang besar yang dikelilingi oleh awan gas hidrogen.
Jarak sejauh lima miliar tahun sinar nyaris 2 x lipat dari rekor terlebih dulu untuk mendeteksi hidrogen netral (HI).
Dr Attila menyampaikan, temuan itu bakal menolong beberapa ilmuwan dalam mengerti evolusi galaksi.
” Hidrogen merupakan unsur dasar dari alam semesta. Di situlah semua diawali. Ini merupakan blok bangunan pertama dari gas, bintang serta galaksi. Jadi dengan survey ini, kami berusaha untuk mengerti evolusi HI. Bagaimana hal seperti itu berkembang dari waktu ke waktu, ” tuturnya.
Ia menjelaskan, ” Dengan dapat melihat kembali dari waktu ke waktu, serta melihat jauh ke depan, kami bisa memperoleh gambaran alam semesta seperti dulunya – lima miliar tahun yang lalu dalam hal tersebut, serta berusaha untuk mengerti bagaimana HI bertumbuh serta bagaimana ia beresiko pada pembentukan galaksi biasanya. “
” Apa yang menyebabkan pembentukan bintang serta beberapa hal sejenis itu, ” sambungnya.
Ia menyampaikan, penemuan itu seperti lihat ke saat lalu, dengan hidrogen itu telah lama kadaluarsa.
” Hidrogen mungkin saja sudah beralih jadi bintang. Telah dilahap oleh galaksi serta jadi ledakan supernova serta terusir kembali. Gas-nya sendiri mungkin saja dalam kondisi yang tidak sama saat ini dari pada seperti yang dapat kami lihat, ” katanya.
Volume data sediakan tantangan baru
Dr Attila menyampaikan, penemuan itu adalah patokan utama untuk VLA.
” Untuk menemukan satu galaksi pada jarak seperti itu merupakan bonus besar serta sangat menarik. Astronomi radio tengah memasuki masa baru dengan adanya banyak data. Serta data dari teleskop ini lebih adri apa pun yang pernah dipakai siapa saja di tim ini, ” tuturnya.
Ia menjelaskan, ” Jadi untuk dapat mengolah serta menganalisis data ini dapat cukup adalah prestasi yang tehnis. “
Evolusi terus-menerus dari teleskop radio seperti VLA, serta system teleskop radio yang masih tetap dalam step rencana (SKA) di Australia Barat diinginkan untuk lebih tingkatkan kekuatan beberapa astronom dalam mengamati serta keluarkan hipotesa mengenai asal-usul alam semesta.
Namun Dr Attila menyampaikan, pergantian tehnologi juga sediakan tantangan baru.
” Ini data yang jauh lebih besar dari pada yang kami biasa peroleh. Di masa lalu, orang mengambil data dari teleskop mereka serta memasukkannya kedalam hard drive atau desktop mereka dan mulai bekerja, ” tukasnya.
” Namun teleskop generasi baru, seperti VLA yang diperbaharui, serta SKA, volume datanya semakin besar dengan cara signifikan, ” paparnya.
Ia menjelaskan, ” Serta menaruh dan memakai type data ini betul-betul memerlukan pendekatan yang tidak sama dimana kami berpindah ke computer berperforma tinggi yang memakai grup besar atau super computer, atau komputasi. Dan itu benar-benara mengalami perubahan dalam astronomi radio. “
Dr Attila menyampaikan, di samping perkembangan tehnologi serta pemahaman yang ada, jarak yang ikut terlibat satu tahun cahaya setara dengan 10 triliun kilo meter akan tetaplah susah untuk dipahami manusia.
” Susah untuk siapapun untuk mengerti jarak seperti ini. Untuk astronomi radio, ini merupakan jarak yang begitu jauh. Kian lebih yang biasa kami ulas, ” kemukanya.
Ia menerangkan, ” Kami condong bicara dalam tahun cahaya lantaran bila Anda mengubahnya jadi kilo meter atau meter, itu jadi angka yang semakin besar, yang benar-benar susah untuk dipahami. ” (rm)