Rakyatmerdeka.co – News Pidato Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebutkan ‘dibohongi pakai Surat Al Maidah ayat 51’ saat berdialog dengan warga di Kepulauan Seribu, Rabu (30/9) selanjutnya menuai masalah. Tetapi Ahok menyatakan, dianya tidak bermaksud samasekali melecehkan agama.
Ahok memohon masalah ini tak dijadikan masalah. Dia memohon orang-orang berlaku arif dengan lihat video peristiwa saat dianya berdialog dengan warga Kepulauan Seribu itu secara utuh.
Di account Instagram-nya basukibtp, Ahok memberi link video di Youtube yang diupload oleh Pemprov DKI Jakarta. Dia memohon masyarakat menyaksikan video itu secara utuh, terlebih di menit ke 23 : 40 hingga 25 : 35 dimana dianya ada meninggung masalah surat Al Maidah 51.
di video itu Ahok tengah berbicara terhadap warga Kepulauan Seribu. Dianya bicara masalah program budidaya ikan supaya masyarakat lebih sejahtera.
Di menit ke 23 : 40 sampai 25 : 35, Ahok bicara supaya warga tak cemas bila dianya tidak dipilih lagi di Pilgub DKI 2017. Program-program yang dicanangkannya di Kepulauan Seribu bakal tetap berjalan. Di bagian waktu ini juga lah Ahok ada menyinggung soal surat Al Maidah 51.
Berikut cuplikan utuh perkataan Ahok dari menit ke 23 : 40 sampai 25 : 35 :
Jadi bapak ibu enggak usah khawatir, ini pemilihan kan dimajuin. Jadi kalau saya tidak terpilih pun bapak ibu, saya berhentinya Oktober 2017. Jadi kalau program ini kita jalankan dengan baik pun, bapak ibu masih sempat panen sama saya sekalipun saya tidak terpilih jadi gubernur. Jadi saya ingin cerita ini supaya bapak ibu semangat. Jadi enggak usah pikiran ‘Ah nanti kalau enggak kepilih pasti Ahok programnya bubar’. Enggak, saya sampai Oktober 2017. Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa saja dalam hati kecil bapak ibu enggak bisa pilih saya. Karena Dibohongin pakai surat Al Maidah 51 macem-macem gitu lho (orang-orang tertawa-red). Itu hak bapak ibu, ya. Jadi kalau bapak ibu perasaan enggak bisa pilih nih, saya takut masuk neraka dibodohin gitu ya, enggak apa-apa, karena ini kan panggilan pribadi bapak ibu. Program ini jalan saja. Jadi bapak ibu enggak usah merasa enggak enak. Dalam nuraninya enggak bisa pilih Ahok, enggak suka sama Ahok nih. Tapi programnya, gue kalau terima, gue enggak enak dong sama dia. Kalau bapak ibu punya perasaan enggak enak nanti mati pelan-pelan lho kena stroke. (Orang-orang tertawa-red).
Jadi,ang…bukan anggap. ini adalah hak semua bapak ibu sebagai warga DKI. Kebetulan saya gubernur mempunyai program itu. Jadi tidak ada hubungannya dengan perasaan bapak ibu mau pilih siapa. Ya saya kira itu. Kalau yang benci sama saya, jangan emosi terus dicolok waktu pemilihan colok foto saya, wah jadi kepilih nanti saya. Jadi kalau benci sama saya, coloknya musti berkali-kali baru batal. Kalau cuma colok sekali, wah kepilih lho gue entar (Orang-orang tertawa).
