Rakyatmerdeka.co – News Berkurangnya elektabilitas pasangan Basuki T Purnama serta Djarot Saiful Hidayat yang dirilis Lembaga Survey Indonesia (LSI) memperoleh sorotan dari Partai Gerindra. Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa menyebutkan hasil survey itu tak objektif.
Dia menganggap LSI sudah berafiliasi dengan lawan politik Ahok. Desmond menyampaikan umumnya seseorang petahana bakal susah ditaklukkan atau turun elektabilitasnya secara drastis.
” Berarti instansi surveinya tidak bener nih. Tidak mungkin Ahok ditaklukkan. Survey itu tentu dibayar pihak yang lain, ” kata Desmond di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10).
Terlebih, support empat partai besar plus penguasa di belakang Ahok-Djarot. Oleh karena itu, Desmond merasa aneh bila elektabilitas Ahok-Djarot turun.
” Hingga hari ini kan dia mendapat dukungan partai besar, di dukung sama penguasa masa kalah, jadi aneh, ” klaimnya.
Disampaikannya, mungkin saja juga turunnya elektabilitas Ahok-Djarot lantaran mesin tim pemenangan belum bekerja dengan optimal. Kemungkinan juga, kata Desmond, survey ini cuma untuk mengecheck suara di masyarakat untuk penyusunan langkah ke depan.
Baca Juga : ” Demokrat Sanksi Buat Ruhut Segera Keluar ”
” Tim sukses Ahok belum bekerja, belum ada dorongan dari penguasa serta pengusaha belum keluar uang menggerakkan uang, bisa juga tes pasar, setuju gue, ” tegasnya.
Sebelumnya, tim peneliti LSI Adjie Alfaraby mengatakan berdasarkan catatan survey yang dilakukan sejak mulai Maret hingga Oktober 2016 elektabilitas Ahok terus turun. Dimana elektabilitas Ahok pada Maret silam mencapai 59, 3 %, tetapi pada Oktober turun jadi 31, 4 %.
” Survey Maret 2016 elektabilitas Ahok mencapai 59, 3 %. Namun pada survey Oktober 2016 elektabilitas Ahok turun jadi 31, 4 %, ” kata Adjie di Kantor LSI, Jakarta, Selasa (4/10).
Tidak cuman elektabilitas, daya tarik Ahok di mata warga Jakarta ikut-ikutan turun. Dijelaskan Adjie, dari hasil survey Maret 2016, kesukaan masyarakat Jakarta pada style kepemimpinan Ahok mencapai 71, 3 %.
” Tetapi pada survey Oktober 2016 kesukaan masyarakat pada Ahok jadi 58, 2 %, ” tutur Adjie.