Rakyatmerdeka.co – News Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang jatuh pada hari ini diwarnai demonstrasi para wartawan. Seratusan jurnalis di Medan lakukan demonstrasi di Bundaran Sudirman melalui cara menutup mulut memakai lakban
Tindakan ini di gelar mass media sebagai bentuk memprotes pada kekerasan serta pembungkaman jurnalis yang berkali-kali dikerjakan personel TNI. Tindak kekerasan sebagai sorotan pengunjuk rasa salah satunya yang dihadapi jurnalis Net TV di Madiun serta beberapa wartawan Medan di kawasan Sari Rejo.
Beberapa wartawan menyebutkan ketidakpuasan atas tidak jelasnya penyelesaian beberapa masalah kekerasan yang berlangsung, seperti penganiayaan pada wartawan di Sari Rejo Polonia beberapa waktu lalu. Dalam aksinya, beberapa wartawan membentangkan poster yang berisi mengecam tindak kekerasan pada wartawan yang dilakukan personel TNI.
” Tindakan ini juga sebagai bagian dari bentuk boikot pada aktivitas TNI, termasuk juga HUT ke-71, ” kata Amrizal Tanjung, koordinator aksi.
Tidak hanya melakukan tindakan tutup mulut dengan lakban, beberapa jurnalis juga lakukan tindakan teatrikal pemukulan pada awak media yang tengah melakukan tugasnya.
Massa juga sempat long march ke depan Markas TNI AU Lanud Soewondo di Jalan Imam Bonjol, Medan. Di lokasi ini orasi kembali di gelar serta poster dibentangkan.
” Kami memohon supaya POM TNI AU lekas menuntaskan masalah ini serta pelaku ditindak tegas supaya kita mendapatkan titik jelas. Kami juga memohon supaya peristiwa sama tak terulang, ” ujarnya.
Massa menekan Panglima TNI, bahkan Presiden, untuk turun tangan menindak personel TNI pelaku kekerasan.
” Panglima TNI jangan sampai tutup mata. Panglima mesti ambil tindakan tegas. Jangan sampai kasus kekerasan yang dilakukan prajurit TNI berulang, ” kata Array A Argus, salah seorang pengujuk rasa yang juga korban kekerasan personel TNI di Sari Rejo.