Rakyatmerdeka.co – News Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali mengenang bagaimana keputusan PDIP buka peluang politiknya pada Pilgub DKI 2012 lampau. Saat itu, PDIP mensupport Ahok pada menit-menit terakhir. Apakah sikap PDIP untuk Ahok bakal diulang?
” Kan kita memang pemain injury time. Kamu tahu tidak waktu 2012, kapan Ibu Mega (Ketum PDIP) putusin saya (menjadi cawagub untuk cagub Jokowi)? ” kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (11/8/2016).
Ahok menyampaikan, saat itu tidak ada yang dapat memikirkan Megawati menempatkan duet Jokowi-Ahok untuk Pilgub DKI 2012. Terlebih, Partai Gerindra telah bikin surat dukungan untuk duet Jokowi-Deddy Mizwar.
” Eh jam satu atau jam tiga ingin mendaftar ke KPUD, Bu Mega katakan (memilih), ‘Ahok. ‘ Pak Jokowi saja shock (kaget), ” kata Ahok.
Pada akhirnya Sekjen PDIP saat itu, Tjahjo Kumolo, menelepon Ahok supaya segera merapat ke kantor PDIP. Jadilah duet Jokowi-Ahok.
Untuk konteks mendekati Pilgub DKI 2017, Ahok menyebutkan dinamika politik masihlah terbuka pada semua peluang. Terlebih pembukaan pendaftaran masihlah satu bulan ke depan. Ahok juga tidak paham bagaimana sesungguhnya sikap PDIP pada dianya.
” Kan masih pendaftaran 19 hingga 21 September. Ya enggak? Ini saja belum 17 Agustus. Masih tetap satu bulan lebih dong, ” kata Ahok.