Rakyatmerdeka.co – News Seseorang guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2 Makassar, Dahrul (52), dianiaya oleh Adnan Achmad (43), seorang orangtua siswa, waktu proses belajar berjalan, Rabu (10/8/2016).
Akibat penganiayaan itu, Dahrul alami luka memar di muka serta mulutnya. Dahrul lantas melaporkan momen yang menerpa dianya pada Polsekta Tamalate.
Penganiayaan ini berlangsung sesudah anak Adnan ditegur oleh Dahrul lantaran tidak mengerjakan tugas serta tak membawa perlengkapan menggambar serta buku. Dahrul lantas menyuruhnya keluar dari ruangan kelas.
Muh Alif juga selanjutnya menelpon ayahnya serta bercerita perlakuan tak menyenangkan yang dirasakannya. Selang beberapa saat, Adnan datang serta segera memukul wajah korban.
” Orangtuanya datang ke sekolah dikarenakan anaknya dipukul serta diminta keluar kelas. Tetapi berlangsung pertikaian sampai guru itu dipukul dibagian muka, ” kata Kepala Polsekta Tamalate, Komisaris Polisi (Kompol) Muhammad Azis Yunus.
Anggota Bimmas yang berjaga di sekitaran lokasi peristiwa segera mengamankan pelaku.
” Ratusan siswa sudah keluar dari ruangan kelas serta hendak menghakimi pelaku yang memukul gurunya. Jadi korban sudah kita terima laporannya serta pelaku sementara kita amankan, ” katanya.
Dihadapan polisi, Adnan mengakui datang ke sekolah pingin berjumpa guru itu. Diakuinya refleks memukul korban dikarenakan emosi.
Disamping itu, sang guru mengakui cuma berikan hukuman pada sang anak lantaran tak kerjakan pekerjaan rumah serta tak membawa alat gambar.
” Saya sangat terpaksa memukul dikarenakan dia mengeluarkan kalimat kotor waktu disuruh keluar dari ruang, ” papar Dahrul.