Rakyatmerdeka.co – News Sesuai ketentuan, hari ini adalah batas akhir pasangan cagub serta cawagub perseorangan di DKI Jakarta untuk mendaftar. Waktu pendaftaran di buka dari pukul 08. 00 WIB sampai pukul 16. 00 WIB.
Mendekati penutupan, Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno menyampaikan kalau sebentar lagi pendaftaran calon perseorangan bakal ditutup. Tetapi nyatanya, calon gubernur bernama Jamaludin tiba sesaat sebelum saat diketuk.
” Maaf saya terlambat. Saya tadi kejebak macet. Ini saja saya naik ojek. Sebenarnya bukan ojek sih. Hanya ada orang dipinggir jalan pakai motor terus saya minta dianter ke KPU DKI. Saya kasih Rp 100 ribu mau, ” kata Jamaludin waktu tiba di Gedung KPU DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Minggu (7/8/2016).
” Saya ini cagub miskin. Jadi saya tidak bisa sewa Pelita Air buat nganter kemari. Insya Allah dengan kemiskinan saya, saya bisa kalahkan calon-calon gubernur yang lain, ” lanjutnya.
KPU DKI juga dengan sabar mendengar curhatan dari Jamaludin. Saat di tanya dimana calon pasangannya sebagai wakil gubernur, ini jawaban Jamaludin.
” Nah wakil saya juga kejebak macet. Jadi kayaknya terlambat, ” ucap Jamaludin.
Ketua KPU DKI Sumarno pun mohon maaf lantaran tak dapat terima pendaftaran calon perorangan Jamaludin serta wakilnya. Sesungguhnya, walau calon wakilnya telat, pendaftaran dapat di terima tetapi dengan prasyarat berkas pendaftarannya telah di KPU DKI Jakarta.
” Saya minta maaf lantaran hingga saat ini pasangan bapak belum datang. Lalu kami sangat terpaksa tutup tanpa ada dapat mengakomodir hasrat bapak, ” imbuh Sumarno.
Mendengar jawaban Sumarno, Jamaludin juga memohon. Ia mengibaratkan permintaannya seperti terpidana mati Freddy Budiman.
” Bapak maaf nih ya. Seperti Freddy Budiman. Kan biasanya kalau gitu ada keinginan terakhir. Rekan-rekan dari media hari ini sesungguhnya saya ingin mengajak bebrapa rekanan semua dari betawi untuk menorehkan sejarah. Belum ada sejak mulai zaman Indonesia merdeka ada gubernur di Jakarta dari anak betawi asli, ” tegas Jamaludin.
Jamaludin menunjukkan kalau kehadirannya ke KPU DKI untuk mendaftar sebagai cerminan kalau anak betawi juga bisa jadi gubernur. Saya dapat tunjukkan kalau anak betawi dapat memimpin DKI. Rupa-rupanya anak betawi belum punya kesempatan, ” katanya.
Jamaludin pernah berseloroh pada Ketua KPU DKI Jakarta serta para anggota. Ia sedikit meneror sembari bercanda sesudah dinyatakan tak dapat mendaftar di Pilgub DKI.
” Saya ini miskin. Miskin saja saya sombong terlebih kaya. Hahaha… Saya minta supaya bapak menerima saya. Namun bila tidak, saya ingin nanya, bapak pulang melalui mana? Saya penguasa betawi. Saya ingin cegat. Hahaha… Becanda pak saya. Becanda-becanda, ” tutup Jamaludin disambut sorakkan orang yang ada di lantai dua Gedung KPU DKI.