Rakyatmerdeka.co – Berita News, Perdebatan antara manajemen Qualcomm dan ribuan pekerja perempuannya berlangsung dari awal 2016. dan di ketahui bahwa Akar dari masalahnya tertuju pada diskriminasi gender yang dianggap berimbas pada gaji dan promosi karir.
Lebih dari 3.300 pekerja perempuan di Qualcomm merasa perusahaan pembuat chip itu lebih mengistimewakan pekerja lelaki. Mereka akhirnya meminta bantuan firma hukum Sanford Heisler untuk membawa perkara tersebut ke pengadilan negeri.
Tak mau berlama-lama berdebat, Qualcomm akhirnya memilih jalan damai. Perusahaan berbasis San Diego, AS, tersebut bersedia membayar 19,5 juta dollar AS atau Rp 255,7 miliar atas gugatan yang diterima.
“Kami punya bantahan yang kuat atas tuduhan yang diberikan, akan tetapi kami memilih fokus untuk terus memperbaiki program internal kami,” ungkap perwakilan Qualcomm, sebagaimana dilaporkan USAToday dan dihimpun rakyatmerdeka, Kamis (28/7/2016).
Qualcomm menyebutkan pihaknya sangat menjunjung kesetaraan dan keberagaman dalam iklim kerja. Lebih lanjut, Qualcomm juga akan menyiapkan paket kebijakan dan prosedur baru untuk meningkatkan keadilan antar pekerja.
Para penuntut meminta Qualcomm menyeimbangkan hak dan kewajiban antara pekerja lelaki dan perempuan. Di dalamnya termasuk kesempatan, jenjang karir, gaji, dan berbagai macam tunjangan.
Sebelumnya, posisi manajerial Qualcomm didominasi oleh lelaki. Porsi pemimpin perempuan dalam perusahaan pembuat Snapdragon itu kurang dari 15 persen.
( Berita News )