Rakyatmerdeka.co – News Puluhan tentara Turki yang menjadi bagian dari upaya kudeta menyerah pada polisi. Perbuatan dilakukan setelah pemerintah Turki menyatakan upaya kudeta telah gagal.
Diberitakan Reuters, kurang lebih 30 tentara Turki menyerahkan senjata mereka sesudah dikepung polisi di Taksim Square, pusat kota Istanbul.
Beberapa tentara menyerahkan senjata mereka serta digiring ke dalam mobil polisi. Sementara itu di udara kelihatan jet tempur yang terbang rendah dengan nada yang memekakkan telinga.
Berbagai gambar tentara yang menyerahkan diri juga menyebar di internet.
Dalam account Twitter diplomat Turki di perwakilan Washington, AS, ada photo sebagian tentara Turki yang diringkus waktu coba mengambil alih istana kepresidenan. Mereka tampak digiring oleh polisi dengan tangan terikat serta kepala tertunduk.
Dalam foto yang lain, tampak belasan tentara duduk di satu ruang, sesaat di tengahnya ada seseorang polisi yang mengacungkan pistol.
Walaupun pemerintah Turki menyatakan kudeta militer sudah tidak berhasil, tetapi kondisi di Istanbul serta Ankara masih tetap genting. Tentara dilaporkan menyerbu masuk ke kantor media.
Sebelumnya CNN Turk menyiarkan wawancara dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan menggunakan aplikasi FaceTime di iPhone. Dalam wawancara itu, Erdogan menyerukan rakyat Turki melawan kudeta, memicu ribuan orang turun ke jalan.
Bangunan Dogan Media Center juga merupakan kantor dari beberapa media yang lain, seperti koran Hurriyet Daily News serta stasiun Kanal D.
Di awal upaya kudeta, tentara kuasai stasiun tv pemerintah, TRT, serta menginformasikan jam malam dan darurat militer. Dalam siaran itu, militer menyampaikan pemerintah Erdogan sudah mengikis demokrasi serta hukum sekuler di Turki.
Tak lama kemudian, siaran TRT berhenti dan baru menyala pada Jumat malam (15/7).
Sementara itu Reuters memberitakan, dua ledakan kembali terdengar di dekat gedung parlemen Ankara. Anggota parlemen yang berhasil dihubungi melalui telephone mengemukakan mereka bersembunyi di ruang perlindungan gedung.
Waktu awal kudeta, bandara ditutup, akses ke media sosial berhenti serta tentara tutup akses jembatan di atas selat Bosphorus, Istanbul.
Pemerintah Turki menyebutkan usaha kudeta itu tidak berhasil, sesaat beberapa pejabat militer menyampaikan kalau mereka tak merestui insiden itu. Menurut mereka, kudeta dikerjakan oleh segelintir faksi militer, terlebih beberapa ulama Turki yang ada di Amerika Serikat, Fethullah Gulen.