Rakyatmerdeka.co – Berita News, Rokok elektronik sering dijadikan alternatif merokok yang lebih sehat daripada rokok tembakau atau rokok filter. Padahal, rokok elektronik ini juga memiliki efek negatif bagi kesehatan.
Dalam penelitian pada sel kultur di laboratorium, diketahui terdapat kandungan toksin dan partikel nano dalam rokok elektronik yang dapat mengakibatkan 85 persen sel yang diteliti mati.
Hal itu terjadi lantaran kandungan dalam rokok elektronik dapat membunuh lapisan atas sel kulit di rongga oral, atau bagian antara gigi dan gusi.
Selain dalam riset di lab, para peneliti dari Universitas California, Los Angeles, akan melanjutkan penelitian ini pada manusia.Namun jika hasilnya tetap sama, ini berarti rokok elektronik akan meningkatkan penyakit mulut penggunanya.
Meskipun rokok elektronik tidak mengandung nikotin, namun penelitian lain juga menunjukkan ada zat-zat lain yang bersifat beracun.
Salah satu zat bersifat karsinogen yang ditemukan dalam rokok elektronik, yaitu formaldehida. Zat lain yang berbahaya yaitu diacetyl, penyedap yang berhubungan dengan penyakit paru-paru.