Rakyatmerdeka. co – Jakarta – Gudni Johannesson dipilih sebagai presiden Islandia baru pasca munculnya skandal Panama Papers yang berbuntut pengunduran diri Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson pada April lalu.
Johannesson, seseorang sejarawan, memenangkan suara sebagian besar dengan angka 39, 1 % pada pemilu yang berjalan Sabtu lalu. Beliau menjadi presiden baru negara dengan populasi sekitaran 332 ribu orang itu sesudah 20 tahun.
“Beberapa minggu terakhir yang tidak terlupakan. Kehidupan Berubah menjadi yang terbaik. Saya saat ini, dan akan selalu bersyukur untuk semuanya — berikan waktu yang Anda tuang untuk mendengarkan visi saya, serta support dan semangat yang tidak terhitung telah Anda berikan pada saya. Terima kasih, ” kata Johannesson dalam pernyataan yang di tulis di situsnya sesudah dinyatakan menang.
Johannesson maju dalam pencalonan sesudah Gunnlaugsson mundur. Saat itu pada April, jalanan di Islandia penuh pemrotes yang menuntut pengunduran dirinya selekasnya sesudah Panama Papers menyebutkan ia mempunyai investasi di satu perusahaan offshore.
Dua hari lalu, Sigurdur Ingi Johannsson, yang semula menjabat sebagai menteri pertanian, dilantik sebagai perdana menteri baru.
Johannesson sendiri merayakan kemenangannya pada Minggu (26/6) —tepat pada lagi tahunnya ke-48—dengan istri serta empat anaknya di ibu kota Reykjavik.
Ia menggantikan presiden Olafur Ragnar Grimsson, 73, yang telah menjabat sebagai presiden Islandia mulai sejak 1996.