Rakyatmerdeka.co – News Ada beberapa fakta berkenaan tuduhan dugaan praktek curang pengumpulan ktp (KTP) yang dikerjakan ” Teman Ahok “. Tuduhan curang untuk Teman Ahok di sampaikan oleh mantan penanggung jawab (PJ) pengumpulan KTP dukungan di tingkat kelurahan.
Beberapa mantan PJ pengumpulan KTP mengakui di beri target per minggu saat masih bersama-sama Teman Ahok. Menurut mantan PJ Teman Ahok, ada target terhadap PJ untuk menghimpun 140 KTP dukungan per minggu.
Saat target terpenuhi, Teman Ahok bakal membayar sebesar Rp 500. 000. Lalu tiap-tiap minggu keempat bakal ditambah sebesar Rp 500. 000 sebagai dana operasional tambahan.
” Jadi seandainya estimasi per bulan PJ sanggup Rp 2, 5 juta, ” kata Paulus Romindo, mantan PJ pengumpulan KTP di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2016).
Banyak mantan PJ itu beralasan, target 140 KTP per minggu serta honor itu yang selanjutnya membawa dampak munculnya praktek curang.
Tentang pemecatan PJ oleh Teman Ahok. Banyak PJ yang didapati menyetor KTP ganda diberikan teguran sebelum saat dipecat.
Dody Hendaryadi, PJ Teman Ahok Kelurahan Pinang Ranti mengakui dipecat lantaran didapati memberi KTP ganda. Dody tunjukkan surat peringatan yang didapatkan oleh Teman Ahok.
Dalam SP itu, Dodi diperingatkan karena banyak formulir yang tak ada tanda-tangan. Lalu nomer hp juga banyak yang salah atau fiktif.
Tidak cuman Dodi, Richard Sukarno juga alami hal sama. Richard diberikan surat peringatan karena banyak permasalahan pada data KTP yang dikumpulkan.
Persoalan itu diawali dari nomer hp fiktif, kwalitas tanda-tangan jelek serta banyak formulir tak ditanda tangani. Teman Ahok dalam surat peringatan itu juga mereferensikan supaya Richard hentikan pengumpulan KTP dukungan untuk Ahok.
Mantan PJ Teman Ahok menyampaikan keterangannya dalam satu konferensi pers yang di gelar di Dua Nyonya Kafe, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Menurut pemilik kafe, Lia, cost sewa kafe itu dihitung per orang.
Untuk diskusi pagi seperti yang diselenggarakan oleh mantan PJ Teman Ahok, dipakai cost Rp 75. 000 per orang. Adapun waktu untuk mantan PJ Teman Ahok di cafe itu mulai jam 09. 30 – 12. 00. Menurut Lia, dalam diskusi pagi tadi, kafenya disewa untuk 50 orang.
” Jadi totalnya sekitaran Rp 3, 75 juta, ” kata Lia.
Waktu di konfirmasi, Paulus malas membeberkan jumlah duit yang di keluarkan untuk sewa kafe di Cikini.
” Uangnya dari kami-kami PJ semuanya, ” kata Paulus.
Mantan PJ pengumpul KTP Teman Ahok terlebih dulu mengungkap praktek kecurangan KTP dukungan untuk Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok maju sebagai calon perorangan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Kecurangan itu dikerjakan lewat cara mengumpulkan KTP yang sama sebanyak 2 x.