RAKYAT MERDEKA — Diberitakan pada Senin (9/12) lalu, pasukan Israel menyerang Damaskus dan disebut menghancurkan pusat penelitian Kementerian Pertahanan (Kemhan) Suriah.
Serangan ini dibeberkan kelompok pemantau hak asasi manusia, Syrian Observatory for Human Rights.
“Pesawat tempur Israel meluncurkan lebih dari 100 serangan termasuk di pusat penelitian sains Barzeh,” informasi menurut kelompok itu, dikutip dari Times of Israel.
Diketahui, serangan ke pusat penelitian tersebut bukanlah yang pertama. Pasalnya, pada 2018, negara Barat termasuk Amerika Serikat juga menggempur fasilitas tersebut.
Mereka menduga bahwa situs tersebut terkait “infrastruktur senjata Kimia.”
Serangan Israel ke Suriah terjadi setelah milisi Hayat Tahrir Al Sham (HTS) berhasil menggulingkan pemerintahan Bashar Al Assad akhir pekan lalu.
Israel pun memuji hal tersebut tersebut. Banyak pihak merasa bahwa momen ini menguntungkan pemerintahan Benjamin Netanyahu.
Sebetulnya Suriah sudah lama menjadi target Israel. Sebab selama ini, pasukan Zionis menargetkan pengiriman senjata dan instalasi militer di negara tersebut yang kemungkinan akan dikirim ke Hizbullah.