RAKYAT MERDEKA — Seperti dilaporkan, lima warga meninggal dunia imbas bencana banjir dan longsor di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Kelima korban meninggal tersebut di antaranya dua orang dikarenakan bencana alam longsor dan tenggelam, satu tertimpa pohon, dan dua tersambar petir.
“Semua korban meninggal dunia kini sudah dimakamkan,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Pratama Rizky di Lebak, Senin.
Lima warga yang meninggal dunia itu antara lain;
- DZ (14) warga Desa Cipanas Kecamatan Cipanas terdampak longsoran tanah yang membuay tembok rumah korban terbelah Selasa (3/12).
- D (13) warga Kecamatan Banjarsari yang meninggal karena tenggelam saat banjir, Rabu (4/12).
- R (64) meninggal dunia, tertimpa pohon tumbang di Desa Sukamaju Kecamatan Cibeber pada Kamis (5/12).
- Korban keempat dan kelima tersambar petir, Jumat (6/12), yang merupakan warga Ciangin Desa Pasir Haur Kecamatan Cipanas.
Kini, seluruh masyarakat Kabupaten Lebak diminta untuk meningkatkan kewaspadaan bencana alam sehubungan curah hujan yang cukup tinggi di daerah itu.
Bahkan pada hari ini, wilayah Kabupaten Lebak dari pagi hingga siang dilanda hujan dengan intensitas lebat, sedang dan ringan.
Oleh sebab itu, masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana alam untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman apabila curah hujan tinggi.
Wilayah Kabupaten Lebak selama ini memang rawan bencana alam. Hal ini dikarenakan topografi alamnya pegunungan, perbukitan, aliran sungai dan pesisir pantai selatan.
Beberapa potensi bencana alam di antaranya banjir, longsor, pergerakan tanah, sambaran petir, tsunami dan pohon roboh.
Para relawan kecamatan diimbau supaya terus meningkatkan kewaspadaan kepada masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana alam itu.
“Jangan sampai bencana alam itu menimbulkan korban jiwa,” ujarnya.
Berdasarkan data yang ada, bencana alam di Kabupaten Lebak mencatat, 2.247 rumah terdampak banjir, longsor dan pergerakan tanah.
Sementara itu, rumah rusak berat akibat longsoran tanah sebanyak 45 unit, 3 unit rusak sedang dan 158 unit rusak ringan.
Tak hanya itu, 1.949 rumah, 10 fasilitas sosial dan fasilitas umum terendam banjir dan lima orang dilaporkan meninggal dunia.
Ada kemungkinan korban bencana alam di daerah tersebut akan terus bertambah, sebab sepanjang Senin (9/12) dilanda cuaca buruk.
“Kami belum melakukan perincian kerugian materi akibat bencana alam, karena masih dalam pendataan,” pungkasnya.