RAKYAT MERDEKA — Bentrokan terjadi di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) ketika memperingati hari buruh internasional atau May Day, pada Rabu (1/5).
Karena hal tersebut, polisi pun terpaksa menembakan gas air mata ke arah mahasiswa.
Sebelumnya, massa yang berunjukrasa di depan kantor DPRD Sulawesi Selatan berjalan dengan tertib.
Namun saat malam tiba, tiba-tiba massa membakar ban bekas di depan kampus dan menutup seluruh badan jalan. Warga pun tidak dapat melalui jalur tersebut yang kemudian memicu kemacetan.
Polisi yang tiba di lokasi terpaksa memberikan tembakan gas air mata ke arah mahasiswa. Untuk menyelamatkan diri dari kejaran petugas, massa pun lari ke dalam kampus. Tiga orang mahasiswa pun dibekuk polisi.
“Tadi ada beberapa yang kita duga provokator, kita amankan, lakukan interogasi, kita juga sudah komunikasikan dengan baik dan dikembalikan. Mereka berjanji tidak akan mengulangi apa yang dia lakukan,” ujar Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib, dalam keterangannya, Rabu (1/5).
Di luar dari insiden itu, Ngajib menklaim bahwa aksi unjuk rasa memperingati May Day yang ada di belasan titik Makassar berjalan aman dan tertib.
“Untuk aksi unjuk rasa alhamdulilah semuanya berjalan dengan lancar dan tertib,” klaimnya.
“Secara keseluruhan, titik aksi di kota Makassar, ada kurang lebih 15 titik. Bahkan mungkin lebih. Evaluasi hari ini, masih ada rekan-rekan mahasiswa yang menyampaikan aspirasinya dengan bakar ban, takutnya ini memengaruhi lalu lintas,” tambahnya.
“Kita juga akan mempertimbangkan satu sisi, tapi alhamdulilah semuanya berjalan aman,” pungkasnya.