RAKYAT MERDEKA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan dalam tujuh hari, pembangunan rumah korban gempa di Cianjur, Jawa Barat akan selesai.
Berdasarkan data yang ada, Kepala BNPB Letjen Suharyanto mencatat sebanyak 6.570 rumah mengalami kerusakan yang berat. Kemudian, sebanyak 2.071 rusak sedang dan 12.541 rusak ringan.
“Makanya tanggap darurat ini bisa cepat selesai mudah-mudahan tujuh hari udah klir sehingga masyarakat bisa tidak lagi tinggal di tenda,” ujarnya dalam jumpa pers, pada Selasa (22/11).
Suharyanto menyebut, ada dua skema pembiayaan rumah hunian sementara untuk para korban gempa.
Di mana yang pertama, lewat dana bantuan yang bukan dari pemerintah. Dan yang kedua, biaya sewa dari pemerintah supaya korban dapat tinggal sementara dengan saudara mereka yang tidak terdampak.
Suharyanto juga mengatakan, pemerintah nantinya dapat memberikan dana sewa tersebut. Di mana uang sewa tersebut diberikan sampai proses pembangunan hunian sementara selesai.
“Ini bisa untuk sementara ditampung dan dari pemerintah akan bantu dana bulanan untuk sewanya itu,” jelasnya.
Suharyanto menambahkan, kini BNPB juga telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat dalam melakukan pendataan supaya warga dapat segera menempati rumah mereka secepat mungkin.
Sedikitnya ada 10 kecamatan yang terdampak akibat gempa bumi di Cianjur Jawa Barat, Senin (21/11). Beberapa di antaranya adalah Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Warungkondang.
Selain ribuan rumah, gempa telah merusak 5 fasilitas kesehatan, 5 tempat ibadah, 13 fasilitas pendidikan rusak, hingga 2 jembatan terdampak. Total korban jiwa karena gempa ini kini mencapai 268 orang.