RAKYAT MERDEKA – Jalur Puncak, Bogor Jawa Barat, kembali mengalami kemacetan. Akibat kemacetan tersebut tak sedikit warga yang hendak pulang kampung harus terjebak hingga belasan jam.
Salah satunya adalah Ayy Indri (25). Saat itu, Indri berangkat ke puncak untuk pulang ke rumah orangtuanya. Namun, dia harus terjebak macet selama kurang lebih 12 jam. Tak hanya itu, dia juga mengalami dehidrasi sebab warung yang biasa berjualan sepanjang jalan Puncak Bogor tutup.
Karena kawasan puncak Bogor merupakan kampung halamannya, Indri memang berniat menghabiskan akhir pekannya di sana. Dia mengatakan berangkat dari Jakarta pada Minggu (27/2) sore sekitar 18.30 WIB.
“Saya berangkat dari Jakarta sekitar pukul 18.30 WIB, rencana memang mau pulang ke rumah orang tua karena kebetulan rumah orang tua saya di Puncak,” ujar Indri, seperti dilansir dari Detik.com.
Indri sendiri sengaja memilih keluar Tol Ciawi untuk menghindari kemacetan. Akan tetapi, rencana tersebut tidak berhasil, sebab mobilnya justru tidak bergerak sama sekali selama lima jam setelah keluar Tol Ciawi menuju Puncak.
“Saya sengaja keluar Tol Ciawi karena memilih lewat jalan kampung pas keluar Tol Ciawi. Ternyata sama saja arah ke jalan kampungnya stuck 5 jam sampai masuk ke jalan kampung,” ujarnya.
Kemacetan di puncak
Indri menceritakan, kemacetan ini terus terjadi, hingga dia terjebak di tol setidaknya selama 12 jam. Mulai dari berangkat pada Minggu malam pukul 18.30 WIB dan baru tiba di Puncak, Bogor Senin (28/2) pagi sekitar pukul 07.49 WIB.
“Kurang-lebih (terjebak macet) sekitar 12 jam. Saya sampai tujuan sekitar jam 07.49 WIB,” jelasnya.
Dari pengakuan yang Indri sampaikan, ini adalah kali pertama dia mengalami kemacetan parah hingga terjebak belasan jam. Bahkan, dia sempat ingin putar balik untuk kembali ke Jakarta. Perasaannya pun vampur aduk, dari mulai kesal, marah, lapar hingga mengantuk sepanjang perjalanan.
Kemudian, dia juga meminta pemerintah setempat untuk lebih memperketat aturan ganjil-genap ketika libur panjang, agar kemacetan parah tak terulang.
“Pesannya saya sebagai warga asli Puncak supaya jalur Puncak di saat long weekend bisa lebih diperketat lagi atur ganjil-genap dengan tertib dan tetap berlaku, karena saya ke Puncak bukan untuk liburan, tapi untuk pulkam,” katanya.