RAKYAT MERDEKA – Kasus mengenai penganiayaan Muhammad Kece masih berlanjut. Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi mengatakan, Irjen Napoleon Bonaparte tak hanya memukul Muhammad Kasman atau dikenal dengan nama Muhammad Kece. namun Napoleon juga melumurinya dengan kotoran manusia.
Napoleon Bonaparte sendiri adalah terpidana kasus suap dari Djoko Tjandra, sedangkan Muhammad Kece adalah tersangka dalam perkara dugaan penistaan agama. Saat ini keduanya sama-sama ditahan di Rutan Bareskrim Polri.
“Dalam pemeriksaan terungkap, selain terjadi pemukulan, pelaku NB juga melumuri wajah dan tubuh korban dengan kotoran manusia yang sudah dipersiapkan oleh pelaku,” ujar Andi Rian.
Andi juga menjelaskan, peristiwa Muhammad Kece dilumuri oleh Napoleon Bonaparte dengan kotoran itu terjadi pada hari yang sama saat Napoleon menganiaya Muhammad Kece.
Diketahui, kotoran manusia tersebut sudah disiapkan pelaku sebelumnya dengan disimpan di kamar selnya. Andi mengungkapkan, jika seorang saksi mengaku mendapatkan perintah untuk mengambil kotoran tersebut.
“Salah satu saksi diperintahkan NB untuk mengambil bungkusan kotoran yang sudah disiapkan di kamar NB, kemudian NB sendiri yang melumuri,” ungkap nya.
Penganiayaan oleh Napoleon Bonaparte
Kini, perkara dugaan penganiayaan yang dilakukan Napoleon Bonaparte kepada Muhammad Kece telah dilaporkan ke Bareskrim Polri pada 26 Agustus 2021. Laporan tersebut dibuat langsung oleh yang bersangkutan, yaitu Muhammad Kece.
Hingga saat ini, Napoleon sendiri masih berstatus terlapor. Namun, Bareskrim Polri sudah melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi terkait laporan tersebut.
Mengenai pemberitaan soal dugaan penganiayaan tersebut, Napoleon Bonaparte pun merespon dan menulis sebuah surat terbuka.
Surat tersebut juga dibenarkan oleh salah satu kuasa hukum Napoleon, Gunawan Raka. Dimana isi dari surat tersebut menyatakan bahwa perbuatan Muhammad Kece dan beberapa orang tertentu lainnya sangat membahayakan persatuan, kesatuan, dan kerukunan umat beragama di Indonesia.
Tidak hanya itu, dia juga menyayangkan pemerintah karena belum menghapus konten-konten yang dibuat dan dipublikasikan orang-orang tersebut. Napoleon juga mengatakan, jika dirinya siap mempertanggungjawabkan semua tindakannya.
“Akhirnya saya akan mempertanggungjawabkan semua tindakan saya terhadap Kece, apa pun resikonya,” katanya.