RAKYAT MERDEKA — Gareth Bale boleh saja berharap bisa kembali ke Real Madrid musim depan. Nyatanya sudah tidak ada tempat untuk Bale di skuat El Real.
Bale sejatinya lagi tampil bagus bersama Tottenham belakangan ini dengan torehan enam gol dari enam pertandingan terakhir sedari Februari hingga Maret. Tapi, kemudian muncul pemberitaan soal masa depannya di klub London Utara itu.
Dalam sebuah wawancara yang dikutip Sky Sports, Bale menyebut kalau Tottenham hanyalah batu loncatan untuknya bisa kembali masuk ke skuat inti Real Madrid musim depan.
Bale merasa performa bagusnya ini sudah pasti diawasi oleh Madrid terutama pelatih Zinedine Zidane. Apalagi Madrid musim ini juga bermasalah dengan lini serang sehingga kembalinya Bale bisa membuat tajam lagi.
Tentu saja ucapan Bale itu jadi kontroversi mengingat Tottenham sejatinya masih ingin pemain asal Wales itu bertahan. Tapi, Bale justru sebaliknya, tidak ingin lama-lama di Tottenham.
Sayang keinginan Bale untuk kembali ke Santiago Bernabeu musim depan bertepuk sebelah tangan. Dikutip Marca, Madrid tak mau Bale kembali dan memilih untuk melegonya musim panas nanti.
Apalagi dengan kontrak Bale yang tersisa setahun lagi, maka Madrid setidaknya harus mendapat uang dari penjualannya untuk memperbaiki kondisi keuangan klub yang terdampak pandemi virus corona.
Sebab, Bale adalah pemain dengan gaji tertinggi Madrid saat ini, 600 ribu paun per pekan atau sekitar Rp 11,9 miliar. Jika ditotal setahun angkanya mencapai 31 juta paun.
Bahkan ketika Bale dipinjamkan ke Tottenham, Madrid masih harus membayar 60 persen gaji Bale per pekan. .Sementara, The Lilywhites cuma membayar 250 ribu paun per pekan.
Selain soal faktor keuangan, keinginan Madrid melepas Bale tak lepas dari rencana mereka mendatangkan salah satu dari Erling Haaland atau Kylian Mbappe. Kedua pemain itu jelas akan menguras kantung Madrid, baik nilai transfer maupun gaji.
Jadi, kira-kira siapa yang mau menampung Gareth Bale musim depan?