Rakyat Merdeka — Peringatan darurat kesehatan telah dikeluarkan setelah infeksi kulit yang bisa menggerogoti daging manusia ditemukan di Melbourne utara untuk pertama kalinya.
“Beberapa kasus ulkus buruli telah terjadi di daerah Essendon, Moonee Ponds dan Brunswick West di bagian dalam Melbourne,” kata Kepala Petugas Kesehatan Victoria, Profesor , Selasa (23/2/2021).
Daily Mail melaporkan risiko tertular ulkus buruli di daerah-daerah itu dianggap rendah. Namun, wilayah non-pesisir tersebut kini menjadi yang pertama diakui sebagai wilayah berpotensi berisiko di Victoria.
Semua kasus yang teridentifikasi telah menyebar ke daerah risiko ulkus Buruli yang diketahui sebelumnya.
Termasuk diantaranya Semenanjung Mornington Melbourne, Semenanjung Bellarine, pinggiran tenggara teluk dan East Gippsland.
Tetapi Profesor Sutton mengatakan analisis genetik bakteri dari setiap orang di wilayah itu menunjukkan sumber umum infeksi berasal dari daerah tersebut.
“Sumber potensial Mycobacterium ulcerans di bagian utara Melbourne belum diketahui, meskipun bakterinya diisolasi dari kotoran kuskus lokal,” katanya.
Penyakit ini tidak menular dari orang ke orang dan tidak ada bukti penularan dari kuskus langsung ke manusia. Ulkus biasanya ditemukan di Afrika bagian barat atau tengah dan biasanya berhubungan dengan genangan air.
Ini dapat berdampak buruk pada penderitanya, termasuk kecacatan dan kelainan bentuk jangka panjang. Bukti semakin mengaitkan nyamuk sebagai media perantara penularan penyakit ini.
Sementara deteksi infeksi perlu waktu mulai dari empat minggu hingga sembilan bulan setelah terpapar. Tepatnya setelah seseorang yang terinfeksi menunjukkan gejala, yang mungkin dimulai sebagai area bengkak kemerahan.
Kasus ulkus Buruli harus diberitahukan ke Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Victoria dalam waktu lima hari setelah diagnosis.
Informasi menunjukkan ulkus Buruli di Victoria paling banyak menyebar pada orang berusia 60 tahun ke atas, tetapi pada umumnya orang dari segala usia dapat terinfeksi.
Ulkus buruli adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium ulcerans.
Awalnya infeksi dapat disalah artikan sebagai gigitan serangga, karena muncul sebagai bintil tanpa rasa sakit yang berkembang perlahan. Luka pada kulit (lesi) dapat muncul di mana saja.
Tetapi paling sering terjadi pada area anggota tubuh yang terbuka Dalam satu atau dua bulan lesi bisa menjadi borok, membentuk luka nanah (ulkus) khas yang merusak permukaan kulit.
Gejala yang timbul juga dapat berupa bintil yang nyeri.
Pada kasus yang melibatkan edema (pembengkakan jaringan) dan selulit dapat muncul dengan nyeri hebat dan demam.
Seiring waktu lesi dapat berkembang menjadi ulkus kulit yang merusak yang dikenal sebagai ulkus Buruli atau ulkus Bairnsdale.