Rakyat Merdeka — Sebanyak delapan orang yang merupakan satu keluarga ditemukan tewas di gurun Libya, diwartakan Oman Observer pada Minggu (14/2/2021). Mereka diyakini kelaparan usai tersesat, dan ditemukan surat berisi kata-kata terakhir.
Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan jasad kedelapan orang itu bergelimpangan bersama barang-barang berceceran di sekitar mobil, yang sebangian terkubur pasir.
Menurut laporan sejumlah media, 21 orang termasuk anak-anak mengungsi dengan mobil SUV Toyota Sequoia.
Mobil itu ditemukan sudah terbengkalai tak berpenumpang, sekitar 400 km barat daya kota Kufra, Libya.
Polisi yang sedang berpatroli di kawasan tersebut menemukan jasad tiga wanita dan lima pria, sedangkan nasib 13 orang lainnya tidak diketahui.
Penyelidikan dari polisi Libya menemukan, keluarga itu berangkat dari El Fasher di Sudan menuju Kufra di Libya pada Agustus tahun lalu dan tersesat. Namun, mobil itu baru ditemukan pekan lalu bersama surat kata-kata terakhir.
“Kepada siapa pun yang menemukan surat ini, ini nomor telepon saudara laki-laki saya, Muhammad Saifuddin,” bunyi kalimat di surat itu.
“Maaf Bu karena tidak bisa menghubungi dirimu. Ayah dan Nasir, aku mencintaimu. Doakan kami, izinkan kami mati di sini,” demikian bunyi surat tersebut.
Beberapa laporan menyebutkan, tragedi seperti ini bukan yang pertama. Sebelunya sudah ada ratusan orang yang kehilangan nyawa saat mengungsi dari daerah konflik tersebut.