Rakyat Merdeka — Seorang pria bernama Ramazan Cimen diburu polisi karena melakukan percobaan pembunuhan dengan mencampur minuman bosnya pakai air ludah pasien Covid-19.
Menyadur dari laman The Sun, pada Selasa (09/02), rencana gila Ramazan dilakukan karena tergiur dengan uang hasil penjualan yang setara Rp 410 juta. Sebelumnya, ia sudah bekerja di dealer milk Ibrahim selama 3 tahun, di Turki.
Surat kabar Hurrivet melaporkan, seharusnya Ramazan menyetorkan uang tersebut pada bosnya yang sedang menunggu di kantor, namun ia malah kabur dengan uang tunai tersebut.
Ketika Ibrahim menghubungi Ramazan via telepon, sales ini berkata uangnya dipakai untuk bayar utang pada rentenir.
Dari informasi staf lainnya, Ibrahim mengetahui bahwa Ramazan membeli ludah pasien Covid-19 seharga hampir Rp 1 juta untuk meracuninya dengan cara dicampur di minuman. Beruntung ia belum menenggaknya.
“Ini pertama kalinya saya mendengar tentang teknik pembunuhan yang begitu aneh. Alhamdulillah saya tidak sakit. Tuhan selalu bersama yang baik,” kata Ibrahim.
Dia mengatakan pada jaksa bahwa Ramazan marah dan mulai mengancam dirinya dengan pesan yang menakutkan.
“Saya tidak bisa membunuh Anda dengan virus. Saya akan menembak Anda di kepala lain kali,” bunyi pesannya
“Ibu dan ayah saya menderita penyakit kronis. Jika dia menginfeksi saya dengan Covid-19, itu dapat menginfeksi keluarga saya dan orang-orang di sekitar saya.”
“Setidaknya jika dia menembak di kepala, saya akan menjadi satu-satunya yang mati. Tidak perlu begitu jahat,” ujar Ibrahim yang tak habis pikir dengan perbuatan stafnya.